Di sebuah majalah di Rusia pernah ditulis adanya seseorang yang hidup
hanya dengan otak besarnya yang hampir tidak ada lagi, namun masih
mampu berkomunikasi dan membahas masalah dengan orang lain. Setelah
meninggal, melalui sebuah pembedahan diketahui bahwa otak besarnya
hanya menempati isi otak normal manusia pada bagian yang sangat kecil.
Hal itu tentu saja mengherankan, kenapa bisa begitu dan bagaimana
penjelasannya?
Di alam semesta ini tiada sesuatupun yang
terjadi secara kebetulan, Hanya saja pada dunia material kita, keadaan
dunia yang terbentuk dari satu material ke materi lain ini, tampak
seperti memperlihatkan suatu yang kebetulan. Pada keseluruhan dunia
alam semesta yang saling berpadu, gejala apa saja, semuanya merupakan
manifestasi hukum yang tersusun rapi. Setiap jenis kehidupan yang
timbul dan berkembang semuanya dijalankan dengan cermat berdasarkan
urutannya masing-masing.
Keberadaan susunan perkembangan species
terletak pada setiap sel daging dalam kehidupannya menentukan arah
perkembangan kelompok species dalam kehidupan, dan membentuk sebuah
arah yang menuju perkembangan koridor susunan, diantaranya bisa timbul
kelainan perubahan, dan perubahan ini memastikan keaneka ragaman dan
kelompok species yang diperlukan untuk meneruskan faktorisasi
perkembangannya. Jika,melampaui perubahan yang menyimpang pada batas
koridor urutannya, maka akan tersisihkan dengan sendirinya, pilihan
ini, pada arah yang ditentukan secara cermat telah tersusun dengan rapi
dan dunia alam rata-rata hidup dengan berdasarkan hukum seperti ini.
Dengan
demikian, sebenarnya manusia bukanlah berasal dari kera seperti yang
pernah dikatakan Charles Darwin. Biar bagaimanapun cara dan daya upaya
kera, tetap saja kera tidak bisa berubah menjadi manusia. Ini adalah
dua jenis species yang sama sekali tidak ada hubungannya. Susunan atau
urutan terjadi dan perkembangannya sama sekali merupakan dua hal yang
berbeda! Hukum seleksi alamiah, bukanlah kepastian hukum adanya. Ini
adalah hasil dari efek hukum perkembangan alam semesta yang menimbulkan
munculnya kehidupan benda-benda. Sama seperti alam semesta, manusia,
juga banyak memiliki susunan nya, diantaranya termasuk: lapisan inti,
susunan kecerdasan, susunan informasi, susunan energi dan susunan
jasmani.
Susunan inti, kecerdasan, informasi dan energi manusia
adalah suatu yang abadi, semua ini merupakan energi yang halus. Hanya
susunan luar yang paling kasar pada permukaan yang paling luar dan yang
paling pendek usianyalah yang akan mati yaitu: jasad manusia.
Paham
materialisme menganggap semua doktrin yang dibicarakan oleh ajaran
Kristen tentang malaikat,roh, dan roh yang tidak mati itu dan lain
sebagainya adalah merupakan suatu yang dibuat-buat untuk membohongi
orang. Sebetulnya, jiwa itu tidak lain adalah inti manusia, dan roh
adalah kecerdasan, yang merupakan sintesis tiga susunan informasi dan
energi, Sedang roh yang tidak mati itulah yang mencerminkan hukum
kekekalan energi. Kebiasaan kita pada umumnya tentang manusia yang
setelah mati hanyalah melepaskan kulitnya itu sebenaranya adalah bahwa
diantara satu persatu pertalian susunan energi informasi pada susunan
yang tinggi dengan satu persatu susunan rendah jasmani telah terjadi
pemutusan susunan. Asalkan saja keberadaan alam semesta itu ada, maka
susunan halus pada manusia tidak akan hilang selamanya.
Jika
saja dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap satu persatu susunan
energi informasi jasmani manusia pada banyaknya susunan tersebut, maka
akan mendapatkan kesimpulan yang membuat orang takjub: otak besar
manusia adalah saluran untuk mengendalikan sistim jasmani dan
komunikasi tubuh dengan kecerdasan pada manusia.Otak manusia tidak ada
hubungannya dengan kecerdasan manusia.Dia memerintahkan jasmani manusia
untuk melakukan kegiatan,dan memastikan pertalian antara informasi
dengan kecerdasan.Otak besar menerima informasi susunan kecerdasan dan
akan saling berhubungan dengan lainnya didalam saraf,untuk memfungsikan
keaneka ragaman organ-organ pada otot tubuh manusia.Pada umumnya
insting yang biasa kita sebut itu adalah sebuah fungsi dasar otak besar
manusia.
Susunan informasi adalah fungsi susunan informasi
antara manusia dengan alam semesta. Dalam susunan informasi tersebut,
manusia telah mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan
susunannya. Pada susunan kecerdasan tersebut manusia melakukan semua
proses inteligenci dan emosi disaat hidup. Proses pemikiran dan
pemutusan terletak pada otak luar, di luar jasmani kita, yang terletak
pada susunan kecerdasan: otak manusia yang tercerminkan hanyalah berupa
hasil proses pemikiran.
Dari sini didapati sebuah kesimpulan
yang membuat orang merasa gelisah: Manusia di bumi sedang melepaskan
satu persatu beban arus energi, dan arus energi ini bisa mencapai
susunan informasi pada sistim tata surya, serta merusak sistim
peredaran galaksi kita. Penemuan ini membuatku terkejut, dan dengan
segera hasil penelitian ini diumumkan. Satu persatu pada abad ke 20 yang
kutemukan, perasaanku mengatakan seperti yang ditulis oleh penyair
Rusia Alexander Brock diawal abad 20 bahwa pada abad itu, orang-orang
tidak punya tempat tinggal, terbayang sekilas pada saat kehidupan yang
mengerikan itu, masih ada momok bayangan yang lebih gelap, dan momok
bayangan yang lebih besar.
Paham materialisme kita dengan teguh
menganggap bahwa :kehidupan hanya sekali. Kemudian orang-orang dengan
berbagai cara melakukan kejahatan. Manusia di bumi dengan begitu
kejamnya menyerobot harta benda orang lain dengan cara kekerasan atau
akal bulus yang licik, akhirnya mengeluarkan informasi negatif dan arus
energi jahat yang dahsyat, arus ini begitu kuatnya, hingga mencapai ke
susunan informasi, merusak seluruh susunan informasinya.dan merusak
peredaran sistim galaksi. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa heran
atas segala bencana yang terjadi di muka bumi ini.
Pertunjukan
manusia di bumi sekarang ini, sedang memperingatkan kita untuk
menyingkirkan sampah yang ada dalam diri kita sendiri. Pembuangan ini
harus dimulai melalui pemurnian yang kuat untuk mendapatkan pertolongan,
jika tidak maka akan memusnahkan diri sendiri dalam proses
perkembangan tersebut.
Aku pernah membaca sebuah kitab suci
disaat masih muda, namun pada waktu itu sama sekali tidak mengetahui
makna persaudaraan universal yang sesungguhnya, tidak memahami dengan
apa yang disebut persaudaraan universal, dan kenapa harus bersaudara
secara universal. Sekarang baru aku memahami makna persaudaraan yang
diajarkan dalam kitab suci pada orang-orang, serta telah mengerti untuk
menjalankan hal-hal yang baik, dimana pada saat yang bersamaan anda
juga sedang melarutkan keburukan dalam arti yang disebutkan di atas,
semua ini bukan merupakan sebuah kalimat yang sederhana, melainkan
adalah merupakan hukum alamiah alam semesta: Memberikan kehidupan
kepada manusia adalah untuk supaya dia melarutkan kejahatan yang ada di
dunia.
Masalah spiritualisme bukanlah fanatik keagamaan, melainkan
latihan kultivasi manusia dengan tiada henti, agar mencapai tingkat
yang lebih tinggi. Orang-orang dengan demikian tidak lagi melakukan
perbuatan jahat, kehidupan dipenuhi dengan kehangatan, kehidupan
manusia dengan kehidupan diatas bumi membentuk semacam hubungan
persaudaraan. Manusia pada saat itu memberikan perhatian yang
sesungguhnya pada galaksi, bagaikan cinta kasih pada Ibu. Orang-orang
pada saat itu bisa memahami, bahwa dia adalah bagian dari semua
organisme alam semesta.
Jakarta Time

Tidak ada komentar:
Posting Komentar