Pages

Senin, 10 Juni 2013

10 Bangunan Bersejarah Yang Kini Tak Ada Lagi

    
   Memang banyak bangunan kolonial peninggalan Belanda di negara kita. Namun itu baru sebagian lho. Aslinya sih hanya beberapa yang bisa selamat dari perkembangan zaman, sementara yang lain kini sudah tak ada lagi alias hanya bisa dikenang lewat foto ataupun lukisan tempo doeloe. Nah, inilah bangunan-bangunan bersejarah yang kini telah dihancurkan.

1. Gedung Societeit Harmonie
 

      Pernahkah kalian tahu kenapa daerah Harmoni yang terkenal dengan halte transit busway-nya dikatakan Harmoni? Well, definetely nothing harmonious on that street *admin jadi inget pernah keilangan hape di sana*. Tempat itu dikatakan Harmoni sebab di sana pernah berdiri gedung Societeit Harmonie. Gedung ini dulu terletak di ujung jalan Veteran dan Majapahit dan mulai dikerjakan sejak tahun 1776 oleh Gubernur Jenderal Reineir de Klerk kemudian dilanjutkan pembangunannya oleh Daendels *si kejam* dan Raffles hingga baru resmi dibuka pada 1868. Gedung ini menjadi tempat pesta para sosialita Belanda (yang sejak zaman kolonial Belanda hingga kini, definisi sosialita masih tetap sama = tante2 nggak nyadar umur dandan menor + kemungkinan besar masih doyan brondong).
Sayangnya bangunan bernilai historis tinggi ini dirubuhkan pada tahun 1985. Ingin tahu alasannya? Untuk membangun rumah ibadah? Panti asuhan? Sesuatu yang berguna bagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia? Nope, buat membangun lapangan parkir Sekretariat Negara. Great, what a smart dumbass (kadang gue ampe jungkir balik mikirin ketololan petinggi negeri ini). 


2. Benteng Frederik Hendrik 



    Benteng ini dibangun pada 1834 oleh Gubernur Jenderal van den Bosch *kejam juga*. Benteng ini terletak di kawasan Taman Wilhemina dan terpaksa dirubuhkan untuk pembangunan Masjid Istiqlal. Well, kalo yang ini sih aku nggak begitu keberatan. Soalnya kan niat Presiden Soekarno baik membangun masjid tepat di depan Katedral Jakarta untuk menunjukkan kerukunan umat beragama di Indonesia, ya nggak?